Halaman

Rabu, 26 Desember 2018

Tugas PENTINGNYA MOTIVASI DALAM MEMAKSIMALKAN BELAJAR


MAKALAH
PENTINGNYA MOTIVASI DALAM MEMAKSIMALKAN BELAJAR

MATA KULIAH       : PENDIDIKAN PANCASILA
JURUSAN                 : DHARMA ACARYA
PRODI                       : PENDIDIKAN SENI KEAGAMAAN 

PRODI PENDIDIKAN SENI KEAGAMAAN
INSTITUT AGAMA HINDU NEGERI TAMPUNG PENYANG
(IAHN-TP) PALANGKA RAYA
2018


 KATA PENGANTAR



Om Swastyastu

Tabe Selamat Lingu Nalatai Salam Sujud Karendem Malempang

           
Puji syukur atas asung kerta wara nugraha Ida Sang Hyang Widhi Wasa Ranying Hatalla Langit Tuhan yang Maha Esa atas segala  yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini dengan judul Pentingnya motivasi dalam memaksimalkan belajar.

           
Dalam kesepatan yang baik ini kami sebagai penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang yang telah berperan baik materi maupun tenaga, serta pengetahuan sehingga dapat tersusunnya makalah ini.


Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca untuk menambah pegetahuan dan membekali mahasiswa peserta mata kuliah Pendidikan psikologi IAHN-TP Palangka Raya .
    

  Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, masih banyak kekurangan. Kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca yang bersifat membangun demi kesempurnaan tugas kami.


Semoga makalah yang saya susun ini bermanfaat bagi pembaca dan bisa di pahami dan dimengerti, sehingga judul makalah ini banyak yang menyukai.
           
Rasa dan ucapan terima kasih, semoga semua pikiran baik datang dari segala penjuru

Om Shanty Shanty Shanty Om

Sahey...........


Palangka Raya, 21 November 2018
                                   
Penyusun


i
DAFTAR  ISI                                   

KATA PENGANTAR.............................................................. i

DAFTAR ISI............................................................................ ii

BAB I   PENDAHULUAN
            
A.  Lantar Belakang................................................................ 1
B.  Rumusan Masalah............................................................ 1
C.  Tujuan............................................................................... 1
BAB II   PEMBAHASAN
A.    Pengertian motivsi................................................... 3
B.     Kaitan motivasi dengan proses belajar.................... 4

BAB III  PENUTUP
Kesimpulan.......................................................................... 11
Saran.................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 12




 BAB I
                                                              PENDAHULUAN               
 A.       Latar Belakang
Setiap orang membutuhkan motivasi dalam hidupnya. Baik yang sifatnya eksternal ataupun yang sifatnya internal, motivasi merupakan hal yang sangat dibutuhkan setiap individu di semua sisi kehidupannya. Bisa dibayangkan ketika seseorang kehilangan motivasi dalam dirinya, maka apa yang akan terjadi.
Termasuk dalam kegiatan belajar, motivasi termasuk faktor penentu dalam memaksimalkan proses belajar.

Oleh karenanya, sebagai seorang pengajar maka kita sangat dianjurkann untuk mengetahui bagaimna cara-cara untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik kita.
Pada dasarnya setiap anak punya potensi yang sama untuk mengembangkan dirinya, meskipun bentuk dari potensi-potensi tersebut berbeda-beda anta individu satu dengan yang lainnya. Jika tidak dikembangkan, maka tentu saja semua potensi yang dimilikinya tidak akan bermanfaat dan cara untuk mengembangkannya adalah dengan belajar. Namun, ketika seorang anak kehilangan keinginan untuk belajar maka hal yang paling ia butuhkan adalah motivasi. Tanpa motivasi, keinginan belajar pada anak tidak akan ada, dan tanpa keinginan untuk belajar maka potensi yang sudah dia punya akan sia-sia. Mengapa demikian?
B.       Rumusan Masalah
  1. Apa itu motivasi?
  2. Apa kaitannya motivasi dengan proses belajar anak?
  3. Bagaimana cara yang dapat kita lakukan untuk meningkatkan motivasi belajar pada anak?

C.       Tujuan
  1. Untuk mengetahui seberapa penting motivasi untuk memaksimalkan proses belajar mengajar
  2. Untuk mengetahui bagaimana cara yang dapat kita lakukan untuk meningkatakan motivasi belajar pada anak.
  3. Untuk mengetahui kaitan antara motivasi dengan proses pembelajaran pada anak.

















BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian Motivasi
Salah satu yang menjadi penentu dalam kemajuan suatu individu dalam hidupnya adalah seberapa besar motivasi yang dimilikinya. Mustahil seseorang sama sekali tidak memiliki motivasi untuk maju tanpa sebab tertentu. Untuk melakukan setiap aktivitas, termasuk aktivitas kita sehari-hari, sebenarnya ada peranan motivasi di dalamnya.
Setiap orang memiliki cara yang berbeda-beda untuk mendefinisikan motivasi. Namun pada intinya motivasi adalah suatu kekuatan (power) atau tenaga atau daya, yang jika diartikan lebih dalam adalah suatu keadaan yang kompleks dan kesiap sediaan dalam diri individu untuk bergerak ke arah tujuan tertentu, baik disadari maupun tidak disadari.
Sedangkan menurut koeswara, motivasi adalah dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk didalamnya perilaku belajar” (Dr. Dimyati dan Drs. Mudjiono,2009:80) dengan adanya motivasi, manusia akan bergerak dan mengarah pada hal yang menjadikan motivasi itu terealisasi.
Dalam proses belajar, siswa dituntut aktif didalamnya agar usaha mencari pengetahuan itu mendapatkan hasil yang maksimal. Dalam kegiatan belajar banyak hal yang melatarbelakangi sukses tidaknya peserta didik dalam proses belajar. Latar belakang itu disebut dengan motivasi. Tingkat tiinggi-rendahnya motivasi berpengaruh pada maksimal tidaknya proses belajar.
Motivasi muncul saat suatu individu memiliki kebutuhan. Arinya, ketika kita memiliki kebutuhan tertentu maka dengan sendirinya motivasi untuk mendapatkan apa yang kita butuhkan itu muncul. Ketika motivasi muncul maka kita akan berusaha merealisasikannya.
Motivasi itu sendiri ada yang muncul dari dalam diri sendiri dan ada yang dari luar atau lingkungan sekitar. Contoh motivasi internal atau yang muncul dari dalam diri sendiri adalah ketika seorang anak punya hobi untuk membaca komik, maka dia akan sangat bersemangat untuk membacanya meskipun tanpa ada yang menyuruhnya. Sedangkan contoh untuk motivasi eksternal atau yang muncul dari lingkungan sekitar adalah ketika seorang anak selalu mematuhi perintah dari ayahnya karena ayahnya memiliki watak yang keras sehingga ia menjadi takut dihukum.
Sebenarnya, motivasi yang bersifat internal akan jauh lebih baik dan lebih bertahan lama pada diri individu karena motivasi tersebut bersumber dari dirinya sendiri dan tanpa paksaan. Sedangkan yang sifatnya eksternal itu muncul dari pengaruh luar yang mengakibatkan rasa takut, keterpaksaan, atau mengharapkan pujian orang lain.
Selain itu, motivasi dibedakan menjadi dua jenis yaitu motivasi primer dan motivasi skunder. “ motivasi primer didasarkan pada motif dasar yang berasal dari segi biologis, sehingga perilakunya terpengaruh dalam insting”. (Dr. Dimyati dan Drs. Mudjiono,2009:86)
Motif primer atau motif dasar (basic motive) menunjukkan pada motif-motif yang tidak dipelajari (unlearned motive) dan sering juga disebut sebgai dorongan. Motif primer dibedakan ke dalam dua jenis, yaitu dorongan fisiologis dan dorongan umum.
Doronagn fisiologis adalah dorongan yang bersumber pada kebutuhan organis atau jasmani. Seperti, kebutuhan untuk makan, untuk bernafas, untuk minum, dan lain sebagainya. Berikutnya dorongan umum (Morgan’s general drive) atau motif darurat seperti dorongan takut, kasih sayang, rasa ingin tahu, rasa ingin melarikan diri dan sebagainya.
Sedangkan motivasi sekunder adalah yang berkaitan dengan hal yang dipelajari oleh individu berdasarkan pengalaman. Termasuk motivasi tipe ini yaitu, motif-motif sosial, motif-motif objektif, motif berprestasi, motif aspirasi, dan lain sebagainya. Contoh kasusnya adalah ketika seorang ingin mempunyai pekerjaan dan penghasilan yang bagus maka diperlukan skill, untuk mengembangkan skill tentunya ia harus melalui proses belajar, maka ia akan belajar untuk meraih motif tersebut.
B.     Kaitan Motivasi dengan Proses Belajar Anak

Motivasi erat kaitannya dengan proses belajar pada anak. Terlebih pada hasil yang akan ia peroleh dari proses pembelajaran yang telah dilaluinya. Ketika seorang anak memiliki motivasi yang bagus untukm belajar, sehingga ia mengikuti setiap proses pembelajaran dengan baik tanpa perasaan terpaksa, takut, atau terkekang dan motivasi itu muncul dari dalam dirinya sendiri maka dapat dipastikan hasil dari proses pembelajaran si anak tersebut akan jauh lebih baik.
 Motivasi belajar merupakan suatu daya penggerak atau pendorong yang dimiliki oleh manusia untuk melakukan suatu pembelajaran. Seseorang yang belajar dengan motivasi yang kuat maka akan melaksanakan kegiatan belajarnya dengan sungguh-sungguh, penuh gairah dan semangat. Sebaliknya, jika belajar dengan motivasi yang lemah maka akan menyebabkan sikap malas bahkan cenderung tidak akan mau mengerjakan tugas-tugas yang berhubungan dengan pelajaran (M. Dalyono, 2001: 57).
Agar hasil atau hasil belajar siswa maksimal maka diperlukannya motivasi belajar dari dalam dan dari luar diri orang tersebut, karena motivasi merupakan faktor pendukung dan pendorong yang mempengaruhi seseorang dalam melakukan sesuatu untuk menghasilkan hasil belajar yang baik dan maksimal.
Oleh karena itu, motivasi belajar sangatlah penting dalam proses pembelajaran. Namun, kita sebagai pendidik tidak bisa memaksakan setiap peserta didik memiliki motivasi belajar yang sama, dan motivasi belajar yang baik adalah yang bersifat internal.
Pentingnya motivasi belajar untuk siswa menurut Dr. Dimyati dan Drs. Mudjiono adalah :
1)      menyadarkan kedudukan pada awal belajar,proses, dan hasil akhir. Contohnya dua siswa yang sama-sama membaca buku, salah satu siswa telah faham dan yang satu belum, maka siswa yang belum faham itu akan terdorong untuk belajar
2)      menginformasikan tentang usaha belajar
3)      mengarahkan kegiatan belajar
4)      membesarkan semangat belajar
5)      menyadarkan tentang perjalanan belajar kemudian bekerja.
Dengan mengetahui pentingnya motivasi dalam belajar, diharapkan siswa bisa mencari apakah motivasi yang baik di pegang agar proses belajar menjadi maksimal.guru hendaknya juga memberikan motivasi melalui ceramah dan juga cerita orang-orang yang telah sukses agar siswanya terpacu dan menjadikannya sebagai motivasi.
C.    Cara cara yang Dapat Dialakukan untuk Meningkatkan Motivasi Belajar pada Anak

Penting bagi kita sebagai pengajar untuk bisa meningkatkan motivasi belajar para peserta didik kita. Hal ini kita lakukan karena meningkatkan hasil belajar mereka merupakan kewajiban dan tanggung jawab kita sebagai pendidik mereka. Sedangkan hasil itu sendiri tidak mungkin tercapai maksimal tanpa proses yang maksimal pula.
Bukan berarti kewajiban kita sebatas pada hasil yang mereka capai karena bagaimanapun proses jauh lebih penting dari pada hasil. Tetapi sebagai pengajar, kita juga berkewajiban untuk meningkatkan mutu pembelajaran yang akan mereka terima dan memberi mereka motivasi untuk terus maju dan berkembang, baik secara akademis ataupun di luar itu. Kenapa? Karena sejatinya proses belajar tidak terbatas pada pendidikan foramal, dan di luar itu setiap anak berhak untuk mengembangkan segala potensi yang ada pada dirinya.
Berikut adalah beberapa cara yang dapat kita lakukan sebagai pendidik untuk meningkatkan motivasi belajar pada diri anak :
1. Memberi angka
Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Banyak siswa yang justru untuk mencapai angka/nilai yang baik. Sehingga yang dikejar hanyalah nilai ulangan atau nilai raport yang baik. Angka-angka yang baik itu bagi para siswa merupakan motivasi belajar yang sangat kuat. Yang perlu diingat oleh guru, bahwa pencapaian angka-angka tersebut belum merupakan hasil belajar yang sejati dan bermakna. Harapannya angka-angka tersebut dikaitkan dengan nilai afeksinya bukan sekedar kognitifnya saja.
Perlu ditekankan juga bahwa pencapaian nilai atau angka sebenarnya bukan yang terpenting. Jadi kita seharusnya dapat membuat siswa sadar bahwa bukan hanya pencapaian angka saja yang harus mereka kejar tetapi justru lebih pada materi yang mereka pelajari


2. Hadiah
Hadiah dapat menjadi motivasi belajar yang kuat, dimana siswa tertarik pada bidang tertentu yang akan diberikan hadiah. Tidak demikian jika hadiah diberikan untuk suatu pekerjaan yang tidak menarik menurut siswa. Juga untuk sebuah pencapaian tertentu siswa diberi hadiah, hal ini tentu dapat meningkatkan motivasi mereka untuk menguasai materi tersebut
3. Kompetisi
Persaingan, baik yang individu atau kelompok, dapat menjadi sarana untuk meningkatkan motivasi belajar. Karena terkadang jika ada saingan, siswa akan menjadi lebih bersemangat dalam mencapai hasil yang terbaik. Contoh kegiatan yang dapat kita praktekan adalah mengadakan semacam kuis di kelas yang dilakukan dengan cara berkompetisi antar satu individi atau kelompok.
4. Ego-involvement
Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. Bentuk kerja keras siswa dapat terlibat secara kognitif yaitu dengan mencari cara untuk dapat meningkatkan motivasi.
5. Memberi Ulangan
Para siswa akan giat belajar kalau mengetahui akan diadakan ulangan. Tetapi ulangan jangan terlalu sering dilakukan karena akan membosankan dan akan jadi rutinitas belaka.
6. Mengetahui Hasil
Mengetahui hasil belajar bisa dijadikan sebagai alat motivasi belajar anak. Dengan mengetahui hasil belajarnya, siswa akan terdorong untuk belajar lebih giat. Apalagi jika hasil belajar itu mengalami kemajuan, siswa pasti akan berusaha mempertahankannya atau bahkan termotivasi untuk dapat meningkatkannya.
7. Pujian
Apabila ada siswa yang berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik, maka perlu diberikan pujian. Pujian adalah bentuk reinforcement yang positif dan memberikan motivasi yang baik bagi siswa. Pemberiannya juga harus pada waktu yang tepat, sehingga akan memupuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi motivasi  belajar serta sekaligus akan membangkitkan harga diri.
8. Hukuman
Hukuman adalah bentuk reinforcement yang negatif, tetapi jika diberikan secara tepat dan bijaksana, bisa menjadi alat motivasi belajar anak. Oleh karena itu, guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman tersebut.
Ada juga beberapa kiat mnumbuhkan motivasi pada diri anak yang diungkapkan oleh  Fathurrohman dan Sutikno, diantaranya :
  1. Menjelaskan tujuan kepada peserta didik.

Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu seorang guru menjelaskan mengenai Tujuan Instruksional Khusus yang akan dicapainya kepada siswa. Makin jelas tujuan maka makin besar pula motivasi dalam belajar karena mereka menjadi tahu arah yang akan mereka tuju.

1. Hadiah
Hadiah akan memacu semangat mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi. Berikan hadiah untuk siswa yang berprestasi. Di samping itu, siswa yang belum berprestasi akan termotivasi untuk bisa mengejar siswa yang berprestasi.
2. Saingan atau kompetisi
Guru berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya
3. Pujian
Siswa yang berprestasi sudah sewajarnya untuk diberikan penghargaan atau pujian. Pujian yang diberikan bersifat membangun. Dengan pujian siswa akan lebih termotivasi untuk mendapatkan prestasi yang lebih baik lagi
4. Hukuman
Hukuman akan diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses belajar mengajar. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa tersebut mau merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya. Bentuk hukuman yang diberikan kepada siswa adalah hukuman yang bersifat mendidik seperti mencari artikel, mengarang dan lain sebagainya.
5. Membangkitkan dorongan kepada peserta didik untuk belajar
Strateginya adalah dengan memberikan perhatian maksimal ke peserta didik. Selain itu, guru juga dapat membuat siswa tertarik dengan materi yang disampaikan dengan cara menggunakan metode yang menarik dan mudah dimengerti siswa.

6. Membentuk kebiasaan belajar yang baik
Kebiasaan belajar yang baik dapat dibentuk dengan cara adanya jadwal belajar.
7. Membantu kesulitan belajar peserta didik, baik secara individual maupun kelompok
Membantu kesulitan peserta didik dengan cara memperhatikan proses dan hasil belajarnya.  Dalam proses belajar terdapat beberap unsur antara lain yaitu penggunaan metode untuk mennyampaikan materi kepada para siswa. Metode yang menarik yaitu dengan gambar dan tulisan warna-warni akan menarik siswa untuk  mencatat dan  mempelajari materi yang telah disampaikan secara lebih mendalam.

8. Menggunakan metode yang bervariasi
Metode yang bervariasi akan sangat membantu dalam proses belajar dan mengajar. Dengan adanya metode yang baru akan mempermudah guru untuk menyampaikan materi pada siswa dan membuat siswa lebih mudah mengerti dan tertarik pada materi yang kita sampaikan sehingga diharapkan dia bisa lebih punya inisiatif untuk mendalaminya.

9. Menggunakan media pembelajaran yang baik, serta harus sesuai dengan tujuan pembelajaran

Dengan menggunakan media pembelajaran yang baik dan menarik, diharapkan akan tumbuh rasa keingin tahuan pada diri anak untuk mendalami apa yang kita sampaikan secara alami.
            Dengan beberapa cara tersebut diharapkan dapat memaksimalkan motivasi pada diri anak untuk belajar. Namun perlu ditekankan sekali lagi bahwa motivasi yang terpenting dan yang paling efektif meningkatkan hasil belajar mereka adalah motivasi yang sifatnya muncul dari dalam diri mereka sendiri.
Sehingga bukan jalan terbaik untuk memberi mereka tekanan-tekanan untuk belajar, dan akan jauh lebih baik jika kita mampu menumbuhkan motivasi dari dalam diri mereka secara alami tanpa membuat mereka tertekan.

























BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Motivasi adalah sesuatu yang melatar belakangi seorang individu untuk bergerak ke arah tertentu.
Berdasarkan sumbernya ada dua jenis motivasi yaitu yang internal dan eksternal dan motivasi yang sifatnya internal jauh lebih kuat dari pada yang sifatnya eksternal
Dalam kegiatan belajar banyak hal yang melatarbelakangi sukses tidaknya peserta didik dalam proses belajar. Latar belakang itu disebut dengan motivasi. Tingkat tiinggi-rendahnya motivasi berpengaruh pada maksimal tidaknya proses belajar.
Motivasi belajar sangat berkaitan erat dengan proses pembelajaran pada anak karena tanpa motivasi mereka tidak memiliki keinginan untuk belajar.
Ada banyak cara yang dapat kita lakukan untuk meningkatkan motivasi belajar pada diri anak, tetapi tidak ada motivasi yang lebih baik dapri pada motivasi yang datang dari dalam diri anak itu sendiri. Oleh karenanya akan jauh lebih baik kalaukita dapat menumbuhkan motivasi belajar dari diri anak sendiri secara alami.
B.     Saran
  1. Sebagai pendidik yang berkewajiban untuk meningkatkan mutu pembelajaran peserta didik kita, dan mengembangkan potensi yang dimilikinya maka alangkah baiknya jika kita tidak hanya memperhatikan materi yang akan kita sampaikan saja tapi juga motivasi belajar yang ada pada diri anak.
  2. Setiap anak memiliki potensi yang berbeda-beda dan motivasi belajar yang berbeda-beda juga, sudah keharusan bagi kita untuk lebih melakukan pendekatan pada setiap individu agar juga dap[at membantu menumbuhkan motivasi mereka.
  3. Ada berbagai cara yang dapat kita la\kukan untuk meningkatkan motivasi belajar anak yang sebaiknya juga kita praktekan di samping pemberian materi bagi mereka.


DAFTAR PUSTAKA
1.    Abin, S.M. (2007), Psikologi Kependidikan, Bandung: Rosda
2.    Skripsippknunj.com
5.    Pengetahuan umum


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TEKNOLOGI INDUSTRI HOLTIKULTURA KLIMATRIKS

TEKNOLOGI INDUSTRI HOLTIKULTURA KLIMATRIKS   JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PALANGKA RAYA 2018