MAKALAH
PENTINGNYA MOTIVASI DALAM MEMAKSIMALKAN BELAJAR
MATA KULIAH : PENDIDIKAN PANCASILA
JURUSAN : DHARMA ACARYA
PRODI : PENDIDIKAN SENI KEAGAMAAN
PRODI PENDIDIKAN SENI KEAGAMAAN
INSTITUT AGAMA HINDU NEGERI TAMPUNG PENYANG
(IAHN-TP) PALANGKA RAYA
2018
KATA
PENGANTAR
Om Swastyastu
Tabe Selamat Lingu Nalatai Salam
Sujud Karendem Malempang
Puji syukur atas asung kerta wara nugraha Ida Sang Hyang
Widhi Wasa Ranying Hatalla Langit Tuhan yang Maha Esa
atas segala yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya
sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini dengan judul Pentingnya motivasi dalam
memaksimalkan belajar.
Dalam kesepatan yang baik ini kami sebagai penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang yang telah berperan
baik materi maupun tenaga, serta pengetahuan sehingga dapat tersusunnya makalah
ini.
Kami
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca untuk menambah
pegetahuan dan membekali mahasiswa peserta mata kuliah Pendidikan psikologi IAHN-TP Palangka Raya .
Kami
menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, masih banyak kekurangan. Kami
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca yang bersifat membangun demi
kesempurnaan tugas kami.
Semoga
makalah yang saya susun ini bermanfaat bagi pembaca dan bisa di pahami dan
dimengerti, sehingga judul makalah ini banyak yang menyukai.
Rasa dan ucapan terima kasih, semoga semua pikiran baik
datang dari segala penjuru
Om
Shanty Shanty Shanty Om
Sahey...........
Palangka Raya, 21 November 2018
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Lantar Belakang................................................................ 1
B.
Rumusan Masalah............................................................ 1
C.
Tujuan............................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian motivsi................................................... 3
B. Kaitan motivasi dengan
proses belajar.................... 4
BAB III PENUTUP
Kesimpulan.......................................................................... 11
Saran.................................................................................... 11
DAFTAR
PUSTAKA................................................................................ 12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap orang membutuhkan motivasi
dalam hidupnya. Baik yang sifatnya eksternal ataupun yang sifatnya internal,
motivasi merupakan hal yang sangat dibutuhkan setiap individu di semua sisi
kehidupannya. Bisa dibayangkan ketika seseorang kehilangan motivasi dalam
dirinya, maka apa yang akan terjadi.
Termasuk dalam kegiatan belajar,
motivasi termasuk faktor penentu dalam memaksimalkan proses belajar.
Oleh karenanya, sebagai seorang
pengajar maka kita sangat dianjurkann untuk mengetahui bagaimna cara-cara untuk
meningkatkan motivasi belajar peserta didik kita.
Pada dasarnya setiap anak punya
potensi yang sama untuk mengembangkan dirinya, meskipun bentuk dari
potensi-potensi tersebut berbeda-beda anta individu satu dengan yang lainnya.
Jika tidak dikembangkan, maka tentu saja semua potensi yang dimilikinya tidak
akan bermanfaat dan cara untuk mengembangkannya adalah dengan belajar. Namun,
ketika seorang anak kehilangan keinginan untuk belajar maka hal yang paling ia
butuhkan adalah motivasi. Tanpa motivasi, keinginan belajar pada anak tidak
akan ada, dan tanpa keinginan untuk belajar maka potensi yang sudah dia punya
akan sia-sia. Mengapa demikian?
B. Rumusan
Masalah
- Apa itu motivasi?
- Apa kaitannya motivasi
dengan proses belajar anak?
- Bagaimana cara yang
dapat kita lakukan untuk meningkatkan motivasi belajar pada anak?
C. Tujuan
- Untuk mengetahui
seberapa penting motivasi untuk memaksimalkan proses belajar mengajar
- Untuk mengetahui
bagaimana cara yang dapat kita lakukan untuk meningkatakan motivasi
belajar pada anak.
- Untuk mengetahui kaitan
antara motivasi dengan proses pembelajaran pada anak.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Motivasi
Salah satu yang menjadi penentu
dalam kemajuan suatu individu dalam hidupnya adalah seberapa besar motivasi
yang dimilikinya. Mustahil seseorang sama sekali tidak memiliki motivasi untuk
maju tanpa sebab tertentu. Untuk melakukan setiap aktivitas, termasuk aktivitas
kita sehari-hari, sebenarnya ada peranan motivasi di dalamnya.
Setiap orang memiliki cara yang
berbeda-beda untuk mendefinisikan motivasi. Namun pada intinya motivasi adalah
suatu kekuatan (power) atau tenaga atau daya, yang jika diartikan lebih dalam
adalah suatu keadaan yang kompleks dan kesiap sediaan dalam diri individu untuk
bergerak ke arah tujuan tertentu, baik disadari maupun tidak disadari.
Sedangkan menurut koeswara, motivasi
adalah dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia,
termasuk didalamnya perilaku belajar” (Dr. Dimyati dan Drs. Mudjiono,2009:80)
dengan adanya motivasi, manusia akan bergerak dan mengarah pada hal yang
menjadikan motivasi itu terealisasi.
Dalam proses belajar, siswa dituntut
aktif didalamnya agar usaha mencari pengetahuan itu mendapatkan hasil yang
maksimal. Dalam kegiatan belajar banyak hal yang melatarbelakangi sukses
tidaknya peserta didik dalam proses belajar. Latar belakang itu disebut dengan
motivasi. Tingkat tiinggi-rendahnya motivasi berpengaruh pada maksimal tidaknya
proses belajar.
Motivasi muncul saat suatu individu
memiliki kebutuhan. Arinya, ketika kita memiliki kebutuhan tertentu maka dengan
sendirinya motivasi untuk mendapatkan apa yang kita butuhkan itu muncul. Ketika
motivasi muncul maka kita akan berusaha merealisasikannya.
Motivasi itu sendiri ada yang muncul
dari dalam diri sendiri dan ada yang dari luar atau lingkungan sekitar. Contoh
motivasi internal atau yang muncul dari dalam diri sendiri adalah ketika
seorang anak punya hobi untuk membaca komik, maka dia akan sangat bersemangat
untuk membacanya meskipun tanpa ada yang menyuruhnya. Sedangkan contoh untuk
motivasi eksternal atau yang muncul dari lingkungan sekitar adalah ketika
seorang anak selalu mematuhi perintah dari ayahnya karena ayahnya memiliki
watak yang keras sehingga ia menjadi takut dihukum.
Sebenarnya, motivasi yang bersifat
internal akan jauh lebih baik dan lebih bertahan lama pada diri individu karena
motivasi tersebut bersumber dari dirinya sendiri dan tanpa paksaan. Sedangkan
yang sifatnya eksternal itu muncul dari pengaruh luar yang mengakibatkan rasa
takut, keterpaksaan, atau mengharapkan pujian orang lain.
Selain itu, motivasi dibedakan
menjadi dua jenis yaitu motivasi primer dan motivasi skunder. “ motivasi primer
didasarkan pada motif dasar yang berasal dari segi biologis, sehingga
perilakunya terpengaruh dalam insting”. (Dr. Dimyati dan Drs. Mudjiono,2009:86)
Motif primer atau motif dasar (basic
motive) menunjukkan pada motif-motif yang tidak dipelajari (unlearned motive)
dan sering juga disebut sebgai dorongan. Motif primer dibedakan ke dalam dua
jenis, yaitu dorongan fisiologis dan dorongan umum.
Doronagn fisiologis adalah dorongan
yang bersumber pada kebutuhan organis atau jasmani. Seperti, kebutuhan untuk makan,
untuk bernafas, untuk minum, dan lain sebagainya. Berikutnya dorongan umum
(Morgan’s general drive) atau motif darurat seperti dorongan takut, kasih
sayang, rasa ingin tahu, rasa ingin melarikan diri dan sebagainya.
Sedangkan motivasi sekunder adalah
yang berkaitan dengan hal yang dipelajari oleh individu berdasarkan pengalaman.
Termasuk motivasi tipe ini yaitu, motif-motif sosial, motif-motif objektif,
motif berprestasi, motif aspirasi, dan lain sebagainya. Contoh kasusnya adalah
ketika seorang ingin mempunyai pekerjaan dan penghasilan yang bagus maka
diperlukan skill, untuk mengembangkan skill tentunya ia harus melalui proses
belajar, maka ia akan belajar untuk meraih motif tersebut.
B. Kaitan
Motivasi dengan Proses Belajar Anak
Motivasi erat kaitannya dengan
proses belajar pada anak. Terlebih pada hasil yang akan ia peroleh dari proses
pembelajaran yang telah dilaluinya. Ketika seorang anak memiliki motivasi yang
bagus untukm belajar, sehingga ia mengikuti setiap proses pembelajaran dengan
baik tanpa perasaan terpaksa, takut, atau terkekang dan motivasi itu muncul
dari dalam dirinya sendiri maka dapat dipastikan hasil dari proses pembelajaran
si anak tersebut akan jauh lebih baik.
Motivasi belajar merupakan
suatu daya penggerak atau pendorong yang dimiliki oleh manusia untuk melakukan
suatu pembelajaran. Seseorang yang belajar dengan motivasi yang kuat maka akan
melaksanakan kegiatan belajarnya dengan sungguh-sungguh, penuh gairah dan
semangat. Sebaliknya, jika belajar dengan motivasi yang lemah maka akan
menyebabkan sikap malas bahkan cenderung tidak akan mau mengerjakan tugas-tugas
yang berhubungan dengan pelajaran (M. Dalyono, 2001: 57).
Agar hasil atau hasil belajar siswa
maksimal maka diperlukannya motivasi belajar dari dalam dan dari luar diri
orang tersebut, karena motivasi merupakan faktor pendukung dan pendorong yang
mempengaruhi seseorang dalam melakukan sesuatu untuk menghasilkan hasil belajar
yang baik dan maksimal.
Oleh karena itu, motivasi belajar
sangatlah penting dalam proses pembelajaran. Namun, kita sebagai pendidik tidak
bisa memaksakan setiap peserta didik memiliki motivasi belajar yang sama, dan
motivasi belajar yang baik adalah yang bersifat internal.
Pentingnya motivasi belajar untuk
siswa menurut Dr. Dimyati dan Drs. Mudjiono adalah :
1)
menyadarkan kedudukan pada awal belajar,proses, dan hasil akhir. Contohnya dua
siswa yang sama-sama membaca buku, salah satu siswa telah faham dan yang satu
belum, maka siswa yang belum faham itu akan terdorong untuk belajar
2)
menginformasikan tentang usaha belajar
3)
mengarahkan kegiatan belajar
4)
membesarkan semangat belajar
5)
menyadarkan tentang perjalanan belajar kemudian bekerja.
Dengan mengetahui pentingnya
motivasi dalam belajar, diharapkan siswa bisa mencari apakah motivasi yang baik
di pegang agar proses belajar menjadi maksimal.guru hendaknya juga memberikan
motivasi melalui ceramah dan juga cerita orang-orang yang telah sukses agar
siswanya terpacu dan menjadikannya sebagai motivasi.
C. Cara cara
yang Dapat Dialakukan untuk Meningkatkan Motivasi Belajar pada Anak
Penting bagi kita sebagai pengajar
untuk bisa meningkatkan motivasi belajar para peserta didik kita. Hal ini kita
lakukan karena meningkatkan hasil belajar mereka merupakan kewajiban dan
tanggung jawab kita sebagai pendidik mereka. Sedangkan hasil itu sendiri tidak
mungkin tercapai maksimal tanpa proses yang maksimal pula.
Bukan berarti kewajiban kita sebatas
pada hasil yang mereka capai karena bagaimanapun proses jauh lebih penting dari
pada hasil. Tetapi sebagai pengajar, kita juga berkewajiban untuk meningkatkan
mutu pembelajaran yang akan mereka terima dan memberi mereka motivasi untuk
terus maju dan berkembang, baik secara akademis ataupun di luar itu. Kenapa?
Karena sejatinya proses belajar tidak terbatas pada pendidikan foramal, dan di
luar itu setiap anak berhak untuk mengembangkan segala potensi yang ada pada
dirinya.
Berikut adalah beberapa cara yang
dapat kita lakukan sebagai pendidik untuk meningkatkan motivasi belajar pada
diri anak :
1. Memberi angka
Angka dalam hal ini sebagai simbol
dari nilai kegiatan belajarnya. Banyak siswa yang justru untuk mencapai
angka/nilai yang baik. Sehingga yang dikejar hanyalah nilai ulangan atau nilai
raport yang baik. Angka-angka yang baik itu bagi para siswa merupakan motivasi
belajar yang sangat kuat. Yang perlu diingat oleh guru, bahwa pencapaian
angka-angka tersebut belum merupakan hasil belajar yang sejati dan bermakna.
Harapannya angka-angka tersebut dikaitkan dengan nilai afeksinya bukan sekedar
kognitifnya saja.
Perlu ditekankan juga bahwa
pencapaian nilai atau angka sebenarnya bukan yang terpenting. Jadi kita
seharusnya dapat membuat siswa sadar bahwa bukan hanya pencapaian angka saja
yang harus mereka kejar tetapi justru lebih pada materi yang mereka pelajari
2. Hadiah
Hadiah dapat menjadi motivasi
belajar yang kuat, dimana siswa tertarik pada bidang tertentu yang akan
diberikan hadiah. Tidak demikian jika hadiah diberikan untuk suatu pekerjaan
yang tidak menarik menurut siswa. Juga untuk sebuah pencapaian tertentu siswa
diberi hadiah, hal ini tentu dapat meningkatkan motivasi mereka untuk menguasai
materi tersebut
3. Kompetisi
Persaingan, baik yang individu atau
kelompok, dapat menjadi sarana untuk meningkatkan motivasi belajar. Karena
terkadang jika ada saingan, siswa akan menjadi lebih bersemangat dalam mencapai
hasil yang terbaik. Contoh kegiatan yang dapat kita praktekan adalah mengadakan
semacam kuis di kelas yang dilakukan dengan cara berkompetisi antar satu
individi atau kelompok.
4. Ego-involvement
Menumbuhkan kesadaran kepada siswa
agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga
bekerja keras adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting.
Bentuk kerja keras siswa dapat terlibat secara kognitif yaitu dengan mencari
cara untuk dapat meningkatkan motivasi.
5. Memberi Ulangan
Para siswa akan giat belajar kalau
mengetahui akan diadakan ulangan. Tetapi ulangan jangan terlalu sering
dilakukan karena akan membosankan dan akan jadi rutinitas belaka.
6. Mengetahui Hasil
Mengetahui hasil belajar bisa
dijadikan sebagai alat motivasi belajar anak. Dengan mengetahui hasil
belajarnya, siswa akan terdorong untuk belajar lebih giat. Apalagi jika hasil
belajar itu mengalami kemajuan, siswa pasti akan berusaha mempertahankannya
atau bahkan termotivasi untuk dapat meningkatkannya.
7. Pujian
Apabila ada siswa yang berhasil
menyelesaikan tugasnya dengan baik, maka perlu diberikan pujian. Pujian adalah
bentuk reinforcement yang positif dan memberikan motivasi yang baik bagi siswa.
Pemberiannya juga harus pada waktu yang tepat, sehingga akan memupuk suasana
yang menyenangkan dan mempertinggi motivasi belajar serta sekaligus akan
membangkitkan harga diri.
8. Hukuman
Hukuman adalah bentuk reinforcement
yang negatif, tetapi jika diberikan secara tepat dan bijaksana, bisa menjadi
alat motivasi belajar anak. Oleh karena itu, guru harus
memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman tersebut.
Ada juga beberapa kiat mnumbuhkan
motivasi pada diri anak yang diungkapkan oleh Fathurrohman dan Sutikno,
diantaranya :
- Menjelaskan tujuan
kepada peserta didik.
Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu
seorang guru menjelaskan mengenai Tujuan Instruksional Khusus yang akan
dicapainya kepada siswa. Makin jelas tujuan maka makin besar pula motivasi
dalam belajar karena mereka menjadi tahu arah yang akan mereka tuju.
1. Hadiah
Hadiah akan memacu semangat mereka
untuk bisa belajar lebih giat lagi. Berikan hadiah untuk siswa yang
berprestasi. Di samping itu, siswa yang belum berprestasi akan termotivasi
untuk bisa mengejar siswa yang berprestasi.
2. Saingan atau kompetisi
Guru berusaha mengadakan persaingan
di antara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki
hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya
3. Pujian
Siswa yang berprestasi sudah
sewajarnya untuk diberikan penghargaan atau pujian. Pujian yang diberikan
bersifat membangun. Dengan pujian siswa akan lebih termotivasi untuk
mendapatkan prestasi yang lebih baik lagi
4. Hukuman
Hukuman akan diberikan kepada siswa
yang berbuat kesalahan saat proses belajar mengajar. Hukuman ini diberikan
dengan harapan agar siswa tersebut mau merubah diri dan berusaha memacu motivasi
belajarnya. Bentuk hukuman yang diberikan kepada siswa adalah hukuman yang
bersifat mendidik seperti mencari artikel, mengarang dan lain sebagainya.
5. Membangkitkan dorongan kepada
peserta didik untuk belajar
Strateginya adalah dengan memberikan
perhatian maksimal ke peserta didik. Selain itu, guru juga dapat membuat siswa
tertarik dengan materi yang disampaikan dengan cara menggunakan metode yang menarik dan mudah dimengerti
siswa.
6. Membentuk kebiasaan belajar yang
baik
Kebiasaan belajar yang baik dapat
dibentuk dengan cara adanya jadwal belajar.
7. Membantu kesulitan belajar
peserta didik, baik secara individual maupun kelompok
Membantu kesulitan peserta didik dengan cara memperhatikan proses dan hasil
belajarnya. Dalam proses belajar terdapat beberap unsur antara lain yaitu
penggunaan metode untuk mennyampaikan materi kepada para siswa. Metode yang
menarik yaitu dengan gambar dan tulisan warna-warni akan menarik siswa
untuk mencatat dan mempelajari materi yang telah disampaikan secara
lebih mendalam.
8. Menggunakan metode yang bervariasi
Metode yang bervariasi akan sangat
membantu dalam proses belajar dan mengajar. Dengan adanya metode yang baru akan
mempermudah guru untuk menyampaikan materi pada siswa dan membuat siswa lebih
mudah mengerti dan tertarik pada materi yang kita sampaikan sehingga diharapkan
dia bisa lebih punya inisiatif untuk mendalaminya.
Dengan menggunakan media
pembelajaran yang baik dan menarik, diharapkan akan tumbuh rasa keingin tahuan
pada diri anak untuk mendalami apa yang kita sampaikan secara alami.
Dengan beberapa cara tersebut diharapkan dapat memaksimalkan motivasi pada diri
anak untuk belajar. Namun perlu ditekankan sekali lagi bahwa motivasi yang
terpenting dan yang paling efektif meningkatkan hasil belajar mereka adalah
motivasi yang sifatnya muncul dari dalam diri mereka sendiri.
Sehingga bukan jalan terbaik untuk
memberi mereka tekanan-tekanan untuk belajar, dan akan jauh lebih baik jika
kita mampu menumbuhkan motivasi dari dalam diri mereka secara alami tanpa
membuat mereka tertekan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Motivasi adalah sesuatu yang melatar
belakangi seorang individu untuk bergerak ke arah tertentu.
Berdasarkan sumbernya ada dua jenis
motivasi yaitu yang internal dan eksternal dan motivasi yang sifatnya internal
jauh lebih kuat dari pada yang sifatnya eksternal
Dalam kegiatan belajar banyak hal
yang melatarbelakangi sukses tidaknya peserta didik dalam proses belajar. Latar
belakang itu disebut dengan motivasi. Tingkat tiinggi-rendahnya motivasi
berpengaruh pada maksimal tidaknya proses belajar.
Motivasi belajar sangat berkaitan
erat dengan proses pembelajaran pada anak karena tanpa motivasi mereka tidak
memiliki keinginan untuk belajar.
Ada banyak cara yang dapat kita
lakukan untuk meningkatkan motivasi belajar pada diri anak, tetapi tidak ada
motivasi yang lebih baik dapri pada motivasi yang datang dari dalam diri anak
itu sendiri. Oleh karenanya akan jauh lebih baik kalaukita dapat menumbuhkan
motivasi belajar dari diri anak sendiri secara alami.
B. Saran
- Sebagai pendidik yang
berkewajiban untuk meningkatkan mutu pembelajaran peserta didik kita, dan
mengembangkan potensi yang dimilikinya maka alangkah baiknya jika kita
tidak hanya memperhatikan materi yang akan kita sampaikan saja tapi juga
motivasi belajar yang ada pada diri anak.
- Setiap anak memiliki potensi
yang berbeda-beda dan motivasi belajar yang berbeda-beda juga, sudah
keharusan bagi kita untuk lebih melakukan pendekatan pada setiap individu
agar juga dap[at membantu menumbuhkan motivasi mereka.
- Ada berbagai cara yang
dapat kita la\kukan untuk meningkatkan motivasi belajar anak yang
sebaiknya juga kita praktekan di samping pemberian materi bagi mereka.
DAFTAR PUSTAKA
1. Abin, S.M. (2007), Psikologi
Kependidikan, Bandung: Rosda
2. Skripsippknunj.com
5. Pengetahuan umum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar